Tuesday, March 2, 2021

Pengalaman Operasi Gigi Karena Impaksi

Beberapa hari ini entah apa yang terjadi yang membuat dua teman saya mengalami sakit gigi. Satunya diperasi karena gigi gerahamnya impaksi dan satunya akibat gigi yang impaksi membuat iritasi gusi dan mulut. Walaupun saat itu gigi saya sedang baik-baik saja namun saya dapat merasakan bagaimana rasanya mau operasi dan sakitnya pasca operasi gigi terlebih ketika gigi gerahamnya dekat dengan syaraf tertentu (saya lupa nama syarafnya).

Saya sendiri sudah pernah melakukan operasi untuk gigi geraham saya karena giginya tidak dapat tumbuh dengan baik sehingga operasi merupakan hal baik yang dapat dilakukan untuk saat ini saat itu saya hanya merasakan saat itu gigi saya tumbuh miring dengan akar yang miring juga. Pertumbuhan gigi yang tidak baik mengganggu gerak gigi dan gusi sehingga menyebabkan iritasi karena adanya gesekan antara gigi yang pertumbuhannya tidak baik dengan gusi. Lalu apa yang terjadi? Gusi saya iritasi sampai mengganggu aktivitas sehari saya karena sakit. Setelah konsul akhirnya diputuskan gigi saya akan dioperasi. Bagaimana keadaan saya pasca operasi? Bagaimana rasanya operasi gigi?

Saya memasuki ruangan operasi dilapisi dengan pakaian khusus, saat itu belum pandemi jadi saya tidak melakukan tes apapun pra operasi selain kondisi fisik saya sendiri. Setelah siap saya dibius disekitar tempat yang saya mau dioperasi. Suntikan bius ini sakit sekali menurut saya karena jarum masuk ke gusi yang mana gusi kan termasuk tulang jadi sakit banget. Sehabis saya dibius dokternya mulai melakukan tindakan. 

Saya dapat mendengar apa yang beliau lakukan karena terdengar jelas ditelinga saya namun saya tidak dapat merasakan apa yang terjadi dengan gigi saya. Hal yang paling membuat saya shock adalah sensasi saat gigi diungkit atau dilepaskan dari gusi. Terdengar bunyi “krek krek krek” seperti kayu yang mau dipatahkan. Gusi dan gigi sama-sama tulang sehingga ketika keduanya dipisahkan akan terdengar bunyi yang seperti bayu mau dipatahkan. Kejadian tersebut lebih parah ketika giginya ditarik rasanya saat itu saya merasa seperti hidup saya akan berhenti saat itu juga. Saya flashback kesalahan dan minta maaf sama Tuhan, apakah ini akhir hidup saya?

Pasca operasi saya melakukan pengobatan untuk penyembuhan. Saya mencari informasi obat untuk penyembuhan pasca operasi di SehatQ. SehatQ merupakan penyedia jasa yang menyediakan jasa informasi kesehatan secara lengkap dan dalam pengawasan Kemenkes. Kalian dapat mencari informasi obat, review, chat dengan dokter dan lainnya. Dalam kasus saya, saya mencari informasi obat yang diresepkan menggunakan SehatQ dan saya menggunakan natrium diklofenak sebagai painkiller. 

Natrium diklofenak merupakan obat yang masuk dalam golongan antiinflamsi non-steroid (AINS). Obat-obatan yang masuk dalam golongan ini, digunakan untuk mengurangi nyeri dan peradangan. Natrium diklofenak juga dapat digunakan untuk mengurangi pembengkakan pada sendi, otot dan tendon. Obat ini umum dipakai dalam pengobatan rheumatoid arthtritis, osteoarthritis, gout akut, dan ankylosing spondylitis, sakit punggung, terkilir, otot tertarik, rusaknya jaringan lunak akibat cedera olahraga, pergeseran sendi bahu, dan patah tulang, kondisi yang menyerang tendon seperti tendonitis, tenosynovitis, dan bursitis dan obat ini juga dapat digunakan untuk meredakan inflamasi setelah prosedur cabut gigi atau operasi gigi.

Saya meminum pain killer 3x sehari atau 7 jam sekali untuk mencegah rasa nyeri pasca operasi. Saya pernah abai lupa beberapa menit tidak melihat jam dan sadarnya ketika gigi saya nyeri dan nyut-nyutan. Setelah sadar rasa nyeri datang karena saya lupa belum minum obat akhirnya saya langsung minum obat saat itu juga untuk meredakan nyerinya.

No comments:

Post a Comment