Saturday, February 10, 2018

Apa itu Down Syndrome?


Halo calon ibu,

Meskipun aku belum menikah apalagi memiliki anak, sedini mungkin aku mulai memperbanyak referensi edukasi mengenai parenting, kehamilan dan lain sebagainya. Coba tebak apa kalian tahu apa saja hal yang mempengaruhi tumbuh kembang janin? Tentu saja dari asupan nutrisi sang ibu. Tapi lebih dari itu kita wajib tahu beberapa hal terkait kehamilan. Nah yang mau aku bahas adalah ciri anak down syndrome. Apa itu down syndrome???

Down syndrome merupakan gangguan yang terjadi pada anak karena adanya perbedaan genetik. Perbedaan tersebut terletak pada kromosom, ketika manusia memiliki kromosom sebanyak 46 maka anak dengan down syndrome akan memiliki 47 kromosom. Bisa dibilang down syndrome merupakan syndrome yang disebabkan karena adanya kelainan kromosom.

Biasanya anak dengan down syndrome akan memiliku perbedaan dari kemampuan belajar, tumbuh kembang serta perbedaan fisik yang jelas. Beberapa ciri fisik anak dengan down syndrome adalah memiliki wajah seperti orang mongolia, putih, agak sipit dan daun telinga berada dibawah. Kemudian anak dengan down syndrome memiliki kemampuan belajar lebih rendah yang biasanya terlihat dari masa tumbuh kembangnya. Ketika pada umumnya bayi berumur empat bulan dapat menegakkan kepalanya, anak dengan down syndrome belum bisa melakukan hal yang sama pada umur empat bulan. 

Keterbatasan anak dengan down syndrome tersebutlah yang mengharuskan orang tua lebih pro aktif dalam membesarkan anak. Dengan keuletan dan kesabaran, anak down syndrome akan beradaptasi atau menyesuaikan sampai pada tahap apa mereka mampu melakukan sesuatu. Berdasarkan dari data WHO sendiri di Indonesia terdapat sekitar 300.000 penderita down syndrome.

Oh iya biasanya anak down syndrome juga memiliki ciri riwayat sakit jantung arau jantung lemah. Hmm lalu sebagai calon ibu nih apa yang harus kita lakukan?

Down syndrome sendiri merupakan hal yang masih belum diketahui penyebab pastinya. Namun biasanya dikaitkan dengan usia kehamilan ibu. Kehamilan dalam usia yang tidak lagi muda menjadi faktor utama down syndrome. Serba susah ya jadi calon ibu...

Lalu bagaimana cara mendeteksi down syndrome?
Down syndrome bisa dideteksi dari pemeriksaan kehamilan secarea berkala. Namun lagi-lagi hal tersebut tidak bisa jadi patokan. Ketika ibu memeriksakan kandungannya tidak terjadi apa-apa namun ketika lahir memiliki down syndrome.

Kemudian berpikir, kalau misalnya ketika dipemeriksaan ditemukan adanya kejanggalab dan mengarah ke down syndrome, apa yang harus dilakukan oleh ibu?
Biasanya dokter akan memberikan upaya mencegahan dengan memberikan multivitamin atau tindakan yang diharuskan.

Lebih dari itu semua, pemeriksaan kandungan harus rutin dilakukan untuk ibu dan bayi. Mencegah lebih baik dari mengobati, bukan?

nb: for down syndrome children tetap semangat, Allah always with you no matter what

No comments:

Post a Comment